Jika Kau Berteman dengan Introver
Aku tidak akan mengelak; Introver memang sering menjadi teman yang membosankan. Aku tidak mudah untuk menertawakan cerita lawakmu, aku tidak suka terlibat dalam obrolan gosip yang sarat dengan 'haha-hihi', aku juga belum tentu akan hadir di pesta ulang tahun dan pesta pernikahanmu-meskipun sejujurnya akan sedih dan merasa tak dipedulikan jika tak diundang.
Aku juga bukan tipe manusia yang akan sering mengajakmu makan di tempat-tempat seru, bukan juga tipe orang yang selalu tahu tempat-tempat kekinian untuk hang out bersamamu. Aku juga bukan teman yang bisa selalu mengangkat telefonmu 24 jam, bukan juga teman yang bisa menerima kunjungan di rumah setiap waktu.
Usai nonton film dengamu, aku akan lebih suka membahas makna yang tersirat dalam ceritanya atau kejadian nyata yang sesuai dengan simbol-simbolyang disampaikan dalam film itu, daripada membahasa ketampanan dan kecantikan pemainnya, atau kehidupan percintaan para pemainnya. Aku senang menebak metafora.
Mungkin, sesekali aku menghilang dari permukaan. Tak bisa kau hubungi, tak bisa kau raih lewat cara apapun. Itu adalah saat di mana aku sedang mencari diriku sendiri, yang sesekali hilang, tenggelam, setelah hari-hari yang melelahkan.
Tapi, jika kau suatu waktu membutuhkan pendengar setia, datanglah padaku. Jika kau suatu waktu berpikir bahwa kau kehilangan makna dalam hidup ini, bagilah resahmu denganku. Jika kau suatu waktu bertanya-tanya mengapa dunia ini begitu cepat berputar, bising dan memusingkan, menyepilah bersamaku. Jika kau suatu waktu merasakan kelelahan jiwa yang begitu hebat, menangislah bersamaku. Akan kuajak kau menelusuri dunia ajaib dalam diri manusia lewat pemaknaan dan kontemplasi.
Aku mungkin tak selalu asyik dan bermuka ceria. Aku tak bermaksud menjadi teman yang membosankan dan jahat. Aku tak benar-benar ingin menjauh dari semua orang. Aku hanya merasa tidak perlu melakukan segala hal yang kau senangi agar diterima dan disukai. Sebab, bagiku berteman bukan sekadar memiliki orang lain untuk mengusir rasa sepi. Alasan berteman tak sesempit karena kau butuh orang lain untuk menemani makan, belajar dan jalan-jalan. Tapi, bagiku, berteman adalah soal saling percaya dan menjaga kepercayaan.
Introver sangat menghargai sebuah pertemanan. Jika kau berhasil membuatnya percaya padamu, ia akan menjadikanmu teman terbaiknya. Namun, seringkali tidak semua orang memahami hal yang sama. Itu sebabnya introver memiliki sedikit sekali teman dekat.
Tapi, itu tak mengapa. Sedikit namun berkualitas, itulah prinsip pertemanan introver. Introver lebih suka menyelam jauh ke kedalaman hati satu teman, daripada mengembara di permukaan untuk mendapatkan banyak kenalan, tapi tak benar-benar berteman.
Jadi, percaya atau tidak, introver yang menjadi temanmu akan menjadi temanmu seumur hidupnya. Introver adalah orang yang tepat jika kau membutuhkan teman yang setia. Hidupmu akan jauh berbeda jika kamu berteman dengannya.
Oleh Urfa Qurrota Ainy dalam buku MENDENGAR NYANYIAN SUNYI (Catatan Penjelajah ke Ruang Pikir Introver)
Comments
Post a Comment